KATA
PENGANTAR
Puji syukur kita kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat
dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam, semoga Allah SWT, melimpahkan kepada nabi
Muhammad SAW, sebagai pembawa syariat Islam. Atas selesainya makalah kami yang berjudul “ Data Statistik
dan Pembulatan Bilangan”
Dan dalam makalah yang kami buat ini, merupakan
salah satu tugas mahasiswa/i IAIN Mataram semesrter V (lima). Yang merupakan
rangkaian dari proses kegiatan belajar mengajar.
Kami juga menyadari bahwa dalam keterbatasan dan
pengetahuan yang kami miliki, dalam makalah yang kami buat ini jika ada
keasalahan dan kekurangan, kami mengharapkan saran dan masukkan yang bersifat
membangun guna memperbaiki makalah ini, agar menjadi lebih baik sehingga dapat
memberi manfaat bagi kami dan orang lain.
Akhirnya, semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
Mataram, 27 September 2015
(Kelompok II)
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar...................................................................................................................... i
Daftar
Isi................................................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A. Latar
Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah...................................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN..................................................................................................... 2
A. Pengertian
Data......................................................................................................... 2
B. Pembagian
Data......................................................................................................... 2
C. Pengumpulan
Data..................................................................................................... 7
D. Variabel
Diskrit dan Kontinu.................................................................................... 8
E. Pembulatan
Bilangan................................................................................................. 11
BAB
III KESIMPULAN...................................................................................................... 12
Daftar
Pustaka....................................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap
kegiatan yang berkaian dengan statistik, selalu berhubungan dengan data.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia data adalah keterangan yang benar dan
nyata. Data adalah bentuk jamak dari datum. Datum adalah keterangan atau
informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan, sedangkan data adalah segala
keterangan atau informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan.
Statistik sendiri dapat diartikan sebagai kumpulan data angka. Misal keterangan
jumlah penduduk dalam suatu negara, keterangan, mengenai pekerjaan penduduk
suatu negara dan sebagainya. Sehingga data statistik berarti sekumpulan data
berupa angka-angka yang dapat disajikan dalam bentuk tabel dan diagram, yang
selanjutnya dianalisa dan diatarik kesimpulan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa itu data statistik?
2. Apa saja pembagian data statistic?
3. Bagaimana pengumpulan data?
4. Apa yang dimaksud variabel diskrit
dan kontinu?
5. Bagaimana Pembulatan bilangan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Data
Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui
atau dianggap. Jadi, data dapat diartikan sebagai sesuatu yang diketahui atau
yang sianggap atau angapan.
Sesuatu yang diketahui biasanya didapat dari hasil
pengamatan atau percobaan dan hal itu berkaitan dengan waktu dan tempat.
Anggapan atau asumsi merupakan suatu perkiraan atau dugaan yang sifatnya masih
sementara, sehingga belum tentu benar. Oleh karena itu, anggapan atau asumsi
perlu diuji kebenarannya.
Contoh :
1. Agar
gambaran dan permasalahan social dan ekonomi diketahui oleh masyarakat meka
pemerintah dalam hal ini Biro Pusat Statistik (BPS),mengeluarkan publikasi
(data, berupa indikator sosial dan indicator ekonomi.
2. Karena
ada anggapan bahwa persediaan beras masih cukup untuk jangka waktu dua tahun
maka pemerintah memutuskan untuk tidak mengimport beras.
B.
Pembagian Data
Data dapat dibagi dalam kelompok tertentu
berdasarkan kriteria yang menyertainya, misalnya menurut susunan, sifat, waktu
pengumpulan dan sumber pengambilan.
1. Pembagian
Data Menurut susunanya
Menurut
susunannya, data dibagi atas data acak atau tunggal dan berkelompok.
a. Data
acak atau data tunggal
Data
acak atau data tunggal adalah data yang
belum tersusun atau dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval.
Contoh
Data hasil pengukuran
tinggi siswa kelas II SMA X (dalam cm) ialah sebagai berikut.
155 152 157 155 159 160 155 154
153 150 162 165 160 157 150 170
165 160 165 162 159 154 152 151
155 171 169 162 167 160 158 163
149 154 153 167 158 166 168 153
b. Data
berkelompok
Data
berkelompok adalah data yang sudah tersusun atau dikelompokkan ke dalam
kelas-kelas interval. Data kelompok disusun dalam bentuk distribusi frekuensi
atau tabel frekuensi.
Contoh:
Data nilai dan jumlah
anak yang memperolehnya untuk pelajaran matematika kelas II SMA X ialah sebagai
berikut.
NILAI
|
TURUS
|
FREKUENSI
|
1-2
3-4
5-6
7-8
9-10
|
III
IIII
IIII IIII
IIII IIII
IIII
IIII II
|
3
5
10
15
7
|
2.
Pembagian Data Menurut
Sifatnya
Menurut
sifatnya, data dibagi atas data kualitatif dan data kuantitatif
a. Data
kualitatif
Data kuantitatif adalah
data yang tidak berbentuk bilangan.
Contoh:
Warna, jenis kelamin,
status perkawinan. (merah, pria, kawin)
b. Data
kuantitatif
Data kuantitatif adalah
data yang berbentuk bilangan.
Contoh:
Tinggi, umur, jenis,
jumlah. (170cm,41 tahun, 70 buah)
3. Pembagian
Data Menurut Waktu Pengumpulannya
Menurut
waktu pengumpulannya, data dibagi atas data berkala dan data cross section.
a. Data
berkala
Data berkala adalah
data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran perkembangan
suatu kegiatan.
Contoh:
Data perkembangan harga
9 macam bahan pokok selama 10 buah terakhir yang dikumpulkan setiap bulan.
b. Data
cross section
Data cross section
adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran
perkembangan keadaan atau kegiatan pada waktu itu.
Contoh:
Data sensus penduduk
1990.
4. Pembagian
Data Menurut Cara Memperolehnya
Menurut
sumber pengambilannya, data dibedakan atas dua, yaitu data primer dan data
sekunder.
a. Data
primer
Data primer adalah data
yang di peroleh atau dikumpulkan oleh yang melakukan penelitian atau yang
bersangkutan yang memerlukannya. Data
primer disebut juga data asli atau data baru.
b. Data
sekunder
Data sekunder adalah
data yang diperoleh atau yang dikumplakan dari sumber-sumber yang telah ada.
Data itu biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan
penelitian yang terdahulu. Data sekunder disebut juga data tersedia.
5.
Pembagian
Data Menurut Sumbernya
a.
Data
Internal
Data internal merupakan data yang
dikumpulkan oleh unit kerja tertentu dalam lingkungannya untuk keperluan
sendiri. Misalnya data mahasiswa, dosen, pegawai , keuangan dan peralatan FISIP
USU.
b.
Data Eksternal
Data eksternal merupakan data yang
diambil dari unit lain. misalnya data FISIP USU, kemudian digunakan oeh BPS,
maka data tersebut merupakan data eksternal bagi BPS.
6. Pembagian
Data Menurut Skala Pengukurannya
Skala
pengukuran adalah peraturan penggunaan notasi
bilangan dalam pengukuran. Menurut skala pengukurannya, data dapat
dibedakan atas empat, yaitu data nominal, data ordinal, data interval, dan data
rasio.
a. Data
nominal
Data nominal adalah
data yang diberikan pada objek atau kategori yang tidak menggabarkan kedudukan
objek atau kategori tersebut terhadap objek atau kategori lainnya, tetapi hanya
sekedar label atau kode saja. Data ini
hanya mengelompokkan objek atau kategori kedalam kelompok tertentu. Data ini
mempunyai dua ciri yaitu
1) Kategori
data bersifat saling lepas (satu objek hanya masuk pada satu kelompok saja).
2) Kategori
data tidak disusun secara logis.
Contoh:
Jenis kelamin manusia:
1 untuk pria
0 untuk wanita
b. Data
ordinal
Data ordinal adalah
data yang penomoran objek atau kategorinnyadisusun menurut besarnya, yaitu dari
tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak atau rentang
yang harus sama. Dan ini memiliki ciri seperti pada cirri data nominal ditambah
satu ciri lagi. Yaitu kategori data dapat disusun berdasarkan urutan logis dan
sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki.
Contoh:
Mengubah nilai ujian
prestasi, yaitu:
1. Nilai
A adalah dari 80-100
2. Nilai
B adalah dari 65-79
3. Nilai
C adalah dari 55-64
4. Nilai
D adalah dari 45-54
5. Nilai
E adalah dari 0-44
c. Data
interval
Data interval adalah
data dimana objek atau kategori dapat diurutkan berdasarkan suatu atribut yang
memberikan informasi tentang interval antara tiap objek atau kategori sama.
Besarnya interval dapat ditambah dan dikurangi. Data ini memiliki ciri sama
dengan ciri pada data ordinal ditambah satu ciri lagi, yaitu urutan kategori
data mempunyai jarak yang sama.
Contoh
A B C D E
1 2 3 4 5
Interval A sampai C
adalah 3-1=2. Interval C sampai D adalah 4-3=1 . kedua interval ini dapat
dijumlahkan menjadi 2+1=3. Atau interval anatara A dan D adalah 4-1=3. Pada
data ini yang dijumlahkan bukanlah kuantitas atau besaran, melainkan interval
dan tidak terdapat titik nol absolute.
d. Data
rasio
Data rasio adalah data yang memiliki sifat-sifat
data nominal, data ordinal, dan data interval, dilengkapi dengan titik nol
absolut dengan makna empiris. Karena terdapat angka nol maka pada data ini
dapat dibuat perkalian atau pembagian. Angka pada data menunjukkan ukuran yang
sebenarnya dari objek/kategori yang diukur.
Contoh:
A
dan B dua orang mahasiswa universitas X yang nilai mata kuliah statistik 1 masing-masing 60 dan 90. Ukuran
rasionya dapat dinyatakan bahwa nilai B adalah 1,5 kali nilai A.
C.
Pengumpulan
Data
Data statistic dapat dikumpulkan dengan menggunakan
prosedur yang sistematis. Pengumpulan data dimaksudkan sebagai pencatatan
peristiwa atau karakteristik dari sebagian atau seluruh elemen populasi.
Pengumpulan data dapat dibedakan atas beberapa jenis
berdasarkan karakteristiknya, yaitu :
1. Berdasarkan
Jenis Cara Pengambilannya
a. Pengamatan
(observasi), adalah cara pengumpulan
data dengan terjun dan melihat langsung ke lapangan (laboratorium), terhadap
objek yang diteliti (populasi). Pengamatan disebut juga penelitian lapangan.
b. Penelusuran
literatur, adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagian atau
seluruh data yang telah ada atau laporan data dari peneliti sebelumnya.
Penelusuran literatur disebut juga pengamatan tidak langsung.
c. Penggunaan
quisioner (angket), adalah cara pengumpulan data dengan menggunakandaftar
pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap objek yang diteliti (populasi).
d. Wawancara
(interviu), adalah cara pengumpulan data dengan langsung mengadakan tanya jawab
kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan dari
objek yang sedang diteliti.
2. Berdasarkan
Banyaknya Data yang Diambil
a. Sensus,
adalah cara pengumpulan data dengan mengambil elemen atau anggota populasi
secara keseluruhan untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari hasil sensus
disebut parameter atau dara yang sebenarnya (true value).
b. Sampling,
adalah cara pengumpulan data dengan mengambil sebagian dari elemen atau anggota
populasi untuk diselidiki. Data yang diselidiki dari sampling disebut statistic
(tanpa s) atau data perkiraan (estimate value).
Sampling dapat
dilakukan denga dua cara, yaitu :
1. Cara
acak
Cara pemilihan sampel
dikatakan acak apabila setiap elemen atau anggota populasi memiliki kesempatan
yang sama untuk dipilih. Cara ini bersifat objektif dan samplingnya disebut
probability sampling.
2. Cara
tidak acak
Cara pemilihan
sampeldikatakan tidak acak apabila setiap elemen populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk
dipilih. Cara ini bersifat subyektif dan samplingnya disebut nonprobability
sampling.
D. Variabel
Diskrit dan kontinu
Variabel dalam penelitian dapat berbentuk
nilai-nilai yang menandai mereka. Variabel diskret merupakan variabel yang
hanya mempunyai sejumlah berhingga nilai-nilai diantara sebarang dua nilai.
Pada fakta sesungguhnya menunjukan bahwa diantara nilai-nilai yang berdekatan
dari distribusi tidak ada nilai yang dapat ditemukan. Misalkan diberikan
nilai-nilai dari mata dadu yang degelindingkan. Diantara nilai yang berdekatan,
misalnya tujuh dan delapan, tidak ada nilai lain yang dapat diobservasi. Oleh
karena itu cirri dari variabel diskrit adalah terbatas oleh bilangan yang
terhitung.
Variabel diskrit merupakan variabel yang hanya
mempunyai sejumlah berhingga nilai-nilai diantara sebarang dua nilai.
Sebagai contoh jika kita mengamati kehadiran siswa
dikelas dari hari ke hari. Dapat kita catat bahwa variabel dapat berubah dalam
ranah bilangan yang dapat dihitung. Yaitu, bahwa keseluruhan nilai-nilai
ditunjukan oleh banyaknya siswa yang hadir dikelas, dan diantara sebarang dua
nilai yang ada hanya ada sejumlah berhingga nilai-nilai. Misalnya suatu hari
hadir 18 siswa dan hari yang lain 23 siswa. Ada sejumlah berhingga nilai diantara
dua nilai tersebut (katakan 19,20,21,dan22 siswa) nilai 18,5 dan 20,17 tidak mungkin
sebab tidak ada nilai kontinu diantara 18 dan 23 siswa, yang ada hanya bilangan
yang terhitung. Disarming itu variabel diskrit juga data terdiri dari hasil
observasi secara kualitatif. Sebagai contoh dalam pengamatan tentang jenis
tumbuhan dihutan. Diantara mereka ada yang data digolongkan pada jenis tumbuhan
seperti lumut, perdu, semak, atau pepohonan. Disini ada sejumlah berhingga
nilai-nilai atau kategori yang berbeda yang dapat diobservasi.
Disisi lain untuk variabel kontinu, memungkinkan
kita menempatkan sejumlah tak higga nilai-nilai. Dan secara khusus diantara
sebarang dua nilai dari variabel dua kontinu kita selalu dapat menemukan nilai
yang ketiga.
Variabel kontinu merupakan variabel yang hanya
mempunyai sejumlah nilai tak hingga diantara sebarang dua nilai.
Sebagai contoh ketika guru memberi soal kepada
siswa, ketika menghitung berapa lama waktu digunakan untuk menyelesaikan soal
tersebut. Waktu merupakan variabel kontinu, sehingga kita dapat mengukur waktu
yang digunakan untuk menyelesaikan soal dalam daftar nilai kontinu. Misalkan
seorang bisa menyelesaikan soal dalam waktu 31 menit dan orang lain ada yang
dapat menyelesaikan soal dalam waktu 28 menit. Diantara dua nilai tersebut
mungkin ada nilai-nilai lain misalnya ada orang lain yang dapat menyelesaikan
dalam waktu 29 menit, 30 menit, 30,7 menit dan sebagainya, tergantung pada
tingkat keakuratan alat pengkuran yang digunakan.
Variabel kontinu data digambarkan dalam garis
bilangan yang kontinu atau garis bilangan riil, yaitu ada sejumlah tak hingga
titik-titik pada garis bilangan. Setiap titik menggabarkan suatu nilai tertentu
dari hasil pengukuran. Dalam peraktik biasanya kita menandai variabel kontinu
dalam bentuk interval dalam garis bilangan.
METODE
STATISTIKA PENDEKATAN TEORITIS DAN APLIKATIF
Pengukuran berat badan dalam kg yang digambarkan dalam interval
pada garis bilangan. Nilai 60,7 dan 61,3 ditandai oleh nilai 61. Sebarang nilai
diantara nilai 60,5 dan 61,5 diberikan oleh nilai 61.
Pada gambar tampak bahwa nilai 61 berada diantara nilai 60,5 dan
61,5. Jika duo orang mempunyai berat badan 60,7kg dan 61,3kg, maka berat badan
60,7 kgterletak dibawah dekat dengan 61, dan 61,3kg terletak diatas dekat 61. Seringkali orang yang
mempunyai berat badan antara 60,5 dan 61,5 diwakili oleh berat 61kg.
Walaupun peneliti mencatat dari hasil pengukuran menggunakan
angka-angka yang menunjukkan bilangan built seerti dalam pengukuran berat badan
diatas digunakan angka 60kg, 61kg, 62kg,
dan sebagainya, tetapi hal ini bukan berarti menunjukkan bahwa
variabelnya diskrit. Variabel tetap merupakan variabel kontinu, dan penulisan
dengan menggunakan bilangan bulat hanya untuk menandai titik-titik dalam garis
bilangan dengan melalui pembulatan. Sebagai contoh pembulatan bilangan 60,5 ke
atas sampai bilangan dibawah 61,5 dibulatkan menjadi 61. Proses pembulatan ini
sangat dipengaruhi tingkat ketelitian dari alat ukur yang digunakan.
E.
Pembulatan
Bilangan
Pembulatan
artinya mengurangi cacah bilangan namun nilainya hampir sama. Hasil yang diperoleh menjadi kurang akurat,
tetapi akan lebih mudah digunakan. Dalam
kehidupan sehari-hari kita juga sering ketemu dengan bilangan-bilangan pecahan
yang memiliki angka desimal, dan bilangan dibelakang koma bisa saja tidak sama
antara satu bilangan dengan bilangan lainnya, untuk itu diperlukan aturan dalam
statistik untuk membulatkan bilangan. Demikian aturan pembulatan bilangan dalam
statistik :
Aturan 1,
Jika angka
terkiri dari angka yang harus dihilangkan kurang dari 5, maka angka terkanan
dari angka yang mendahuluinya tetap (tidak berubah)
Contoh :
50,15 ton
dibulatkan menjadi 50 ton (15 dihilangkan)
Aturan 2,
Jika angka
terkiri dari angka yang harus dihilangkan lebih dari 5 atau angka 5 diikuti
oleh angka-angka bukan nol semua, maka angka terkanan dari angka yang
mendahuluinya bertambah dengan satu.
Contoh :
50,15002
menit dibulatkan hingga persepuluhan menit terdekat menjadi 50,2
Aturan 3,
Jika angka terkiri
dari angka yang harus dihilangkan sama dengan 5 atau angka 5 diikuti oleh
angka-angka nol semua, maka angka terkanan dari angka yang mendahuluinya tetap
jika angka tsb genap, dan bertambah satu jika angka tsb ganjil. Contoh : 14,35 gram dibulatkan persepuluhan gram terdekat
menjadi 14,4 gram.
Contoh : 24.5000
cm dibulatkan hingga satuan cm menjadi 24 cm.
BAB III
KESIMPULAN
1. Data
adalah bentuk jamak dari datum. Data
merupakan keterangan-keterangan tentang
suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap. Jadi, data dapat
diartikan sebagai sesuatu yang diketahui atau yang sianggap atau angapan.
2. Data
dapat dibagi dalam kelompok tertentu berdasarkan kriteria yang menyertainya,
misalnya menurut susunan, sifat, waktu pengumpulan dan sumber pengambilan.
3. Pengumpulan
data dapat dibedakan atas beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya,yaitu :
a. Berdasarkan
jenis cara pengambilannya
b. Berdasarkan
banyaknya data yang diambil
4. Variabel
diskret merupakan variabel yang hanya mempunyai sejumlah berhingga nilai-nilai
diantara sebarang dua nilai. Adapun variabel kontinu merupakan variabel yang
hanya mempunyai sejumlah nilai tak hingga diantara sebarang dua nilai.
5. Pembulatan
artinya mengurangi cacah bilangan namun nilainya hampir sama. Hasil yang diperoleh menjadi kurang akurat,
tetapi akan lebih mudah digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Hasan,
Iqbal.2003. pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), Ed. 2 .
Jakarta : PT. Bumi Askara.
Turmudi,
dkk.2008. Metode Statistika (Pendekatan teoritis dan aplikatif). Malang :
UIN-MALANG PRESS
Hanafiah,
Kemas Ali.2006. dasar-dasar Statistika (Aneka Bidang Ilmu Pertanian dan Hayati.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Labels:
makalah
Thanks for reading Makalah Statistik ekonomi (Data Statistik dan Pembulatan Bilangan). Please share...!
0 Comment for "Makalah Statistik ekonomi (Data Statistik dan Pembulatan Bilangan)"