A. Pengertian dana dan modal kerja
Dalam praktiknya dana yang dimiliki oleh perusahaan,
baik dana pinjaman maupun modal sendiri, dapat digunakan untuk dua hal. Pertama, digunaka untuk keperluan
investasi. Artinya dana ini digunakan untuk membeli atau membiayai aktiva tetap
dan bersifat jangka panjangyang dapat digunakan secara berulang-ulang, seperti
pembelian tanah, bangunan, mesin, kendaraan,dan aktiva tetap lainnya. Kedua, dana digunakan untuk membiayai
modal kerja, yaitu modal yang digunakan untuk pembiayaan jangka pendek, seperti
pembelian bahan baku, membayar gaji dan upah, dan biaya operasonal lainnya.
Analisis sumber dan modal kerja merupakan analisis
yang berhubungan dengan sumber-sumber dana dan penggunaan dana yang berkaitan
dengan modal kerja perusahaan. Artinya dari mana saja perusahaan memperoleh
dana guna membiayai kegiatannya. Kemudian, dana yang sudah diperoleh tersebut
digunakan untuk aktivitas apa saja.
Dalam praktiknya pengertian dana atau fund dibagi kedalam beberapa pengertian
berikut ini.
1. Dana
dianggap sebagai kas (uang tunai).
2. Dana
dianggap sebagai uang yang disimpan dibank.
3. Dana
dianggap sebagai modal kerja.
4. Dana
dianggap sebagai seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan.
5. Dana
dianggap sebagai aktiva yang meimiliki sifat sama dengan kas.
Sebagai uang kas, artinya dana seperti yang tertera
di dalam neraca dan langsung dapat menjadi uang tunai saat dibutuhkan. Sebagai
kas dapat diartikan bahwa dana yang sesungguhnya yang dimiliki perusahaan dan
siap digunakan setiap waktu dibutuhkan.
Dana yang disimpan di bank mengandung arti bahwa
dana tersebut ditempatkan dalam bentuk simpanan. Biasanya jenis simpanan
(rekening) yang dikelompokkan disisi adalah rekening giro (demand deposit) dan rekening tabungan (saving deposit).
Dana sebagai modal kerja merupakan dana yang
digunakan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan, terutamayang
memiliki jangka waktu pendek. Sebagai modal kerja diartikan seluruh aktiva
lancer atau setelah dikurangi dengan utang lancar.
Dana diartikan sebagai seluruh aktiva yang dimiliki
perusahaan. Artinya seluruh harta perusahaan yang dimiliki dalam aktivanya
dianggap dana perusahaan. Pengertian ini memang dianggap terlalu luas.
Dana dianggap sebagai aktiva yang memiliki sifat
sama atau setara dengan kas. Artinya semua aktiva yang memiliki fungsi seperti kas,
dapat dikatakan dana.
Pengertian modal kerja secara mendalam terkandung
dalam konsep modal kerja yang dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Konsep
kuantitatif
2. Konsep
kuallitatif
3. Konsep
fungsional
Konsep kuantitatif, menyebutkan bahwa modal kerja
adalah seluruh aktia lancar. Dalam konsep ini adalah bagaimana mencukupi
kebutuhan dana untuk membiayai operasi perusahaan jangka pendek. Konsep ini
sering dosebut dengan modal kerja kotor (gross
working capital).
Kelemahan konsep ini adalah pertama, tidak mencerminkan tingkat liquiditas perusahaan, dan kedua,konsep ini tidak mementingkan
kualitas apakah modal kerja dibiayai oleh utang jangka panjang atau pendek atau
pemilik modal.
Konsep kualitatif, merupakan konsep yang menitikberatkan kepada
kualitas modal kerja. Konsep ini melihat selisih antara jumlah aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Konsep
disebut modal kerja bersih atau (net
working capital). Keuntungan konsep ini adalah terlihatnya tingkat
liquiditas perusahaan.
Konsep fungsional menekankan kepada fungsi dana yang
dimiliki perusahaan dalam memperoleh laba. Artinya sejumlah dana yang dimiliki
dan digunakan perusahaan untuk meningkatkan laba peusahaan. Semakin banyak dana
yang digunakan sebagai modal kerja seharunya dapat meningkatkan perolehan laba.
Demikian pula sebaliknya jika dana yang digunakan sedikit laba pun akan
menurun. Akan tetapi, dalam kenyataan terkadang kejadiannya tidak terlalu
demikian.
Secara umum, modal kerja perusahaan dibagi ke dalam
dua jenis, yaitu :
1. Modal
kerja kotor (gross working capital).
2. Modal
kerja bersih (net working capital).
Modal kerja kotor (gross working capital) adalah semua komponen yang ada di aktiva
lancar secara keseluruhan dan sering disebut modal kerja. Artinya mulai dari
kas, bank, surat-surat berharga, piutang, sediaan, dan aktiva lancar lainnya.
Nilai total komponen aktiva lancar tersebut menjadi jumlah modal kerja yang
dimiliki perusahaan.
Sementara itu, modal kerja bersih ( gross working capital) merupakan seluruh
komponen aktiva lancar dikungari dengan total seluruh total kewajiban lancar
(utang jangka pendek). Utang lancar meliputi utang dagang, utang wesel, utang
bank jangka pendek ( satu tahun), utang gaji, utang pajak, dan utang lancar
lainnya.
B.
Arti
Penting dan Tujuan Modal Kerja
Secara umum, arti penting modal kerja
bagi perusahaan, terutama bagi kesehatan keungan prusahaan, yaitu sebagai
berikut.
1. Kegiatan
seorang manajer keuangan lebih banyak dihabiskan di dalam kegiatan operasional
perusahaan dari waktu ke waktu. Ini merupakan manajemen modal kerja.
2. Investasi
dalam aktiva lancar cepat dan sering kali mengalami perubahan serta cenderung
labil. Sedangkan aktiva lancar adalah modal kerja perusahaan, artinya perubahan
tersebut akan berpengaruh terhadap modal kerja.
3. Dalam
praktiknya sering kali bahwa separuh dari total aktiva merupakan bagian dari
aktiva lancar, yang merupalan modal kerja perusahaan.
4. Bagi
perusahaan yang relative kecil, fungsi modal kerja amat penting. Perusahaan
kecil, relatif terbatas untuk memasuki pasar dengan modal kerja dengan jangka
panjang. Pendanaan perusahaan lebih mengandalkan pada utang jangka pendek,
seperti utang dagang, utang bank satu tahun yang tentunya dapat mempengaruhi
modal kerja.
5. Terdapat
hubungan yang sangat erat antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan modal
kerja.
Kemudian, tujuan
manajemen modal kerja bagi perusahaan adalah :
1. Guna
memenuhi kebutuhan liquiditas perusahaan.
2. Dengan
modal kerja yang cukup perusahaan memiliki sediaan yang cukup dalam rangka
memenuhi kebutuhan pelanggannya.
3. Memungkinkan
perusahaan untuk memiliki sediaan yang cukup dalam rangka memenuhi kebutuhan
pelanggannya.
4. Memungkinkan
perusahaan untuk memperoleh tambahan dana dari para kreditor, apabila rasio
keuangannya memenuhi syarat.
5. Memungkinkan
perusahaan memberikan syarat kredit yang menarik minat pelanggan, dengan
kemampuan yang dimilikinya.
6. Guna
memaksimalkan penggunaan altiva lancar guna meningkatkan penjualan dan laba.
C.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Modal Kerja
Ada beberapa factor
yang dapat memperngaruhi modal kerja, yaitu :
1.
Jenis perusahaan,
2.
Syarat kredit,
3.
Waktu produksi,
4.
Tingkat perputaran persediaan.
Jenis
kegiatan perusahaan dalam praktiknya meliputi dua macam, yaitu : perusahaan
yang bergerak dalam bidang jasa dan non jasa(industry). Kebutuhan modal dalam
perusahaan industry lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan jasa. Di
perusahaan industry, investasi dalam kas, piutang, dan sediaan relative lebih
besar jika dibandingkan denga perusahaan jasa.
Syarat
kredit atau penjualan yang pembayaraannya dilakukan dengan cara mencicil
(angsuran) juga sangat mempengaruhi modal kerja. Untuk meningkatkan penjualan
bias dilakukan dengan berbagai cara dan salah satunya adalah melalui penjualan
secara kredit. Hal yang perlu diketahui dari syarat-syarat kredit dalam hal ini
adalah:
1.
Syarat untuk pembelian bahan atau barang
dagangan.
2.
Syarat penjualan barang.
Syarat
pembelian barang atau bahan yang akan digunakan untuk memproduksi barang
mempengaruhi modal kerja. Pengaruhnya berdampak terhadap pengeluaran kas.
Kemudian,
syarat penjualan berbeda dengan diatas. Dalam syarat penjualan, apabila syarat
kredit diberika relartif lunak seperti potongan harga, modal kerja yang
dibutuhkan semakin besar dalalm sector piutang.
Agar
modal kerja yang diinvestasikan dalam sector piutang dapat diperkecil,
perusahaan perlu memberikan potongan harga. Kebijakan ini di samping bertujuan
untuk menarik minat debitur untuk segera membayar utangnya, juga untuk
memperkecil kemungkinan risiko utang yang tidak tertagih (macet).
Untuk
waktu produksi, artinya jangka waktu atau lamanya mempriduksi suatu barang.
Makin lama waktu yang digunakan untuk memproduksi suatu barang, maka akan
semakin besar modal kerja yang akan dibutuhkan.
D.
Sumber
Modal Kerja
Sumber-sumber dana
untuk modal kerja dapat diperoleh dari penurunan jumlah aktiva dan kenaikan
passiva. Berikut ini beberapa sumber modal kerja yang dapat digunakan, yaitu:
1. Hasil
operasi perusahaan
Maksudnya adalah pendapatan atau
laba yang diperoleh pada periode tertentu.
2. Keuntungan
penjualan surat-surat berharga
Keuntungan penjualan surat-surat
berharga juga dapat digunakan untuk keperluan modal kerja. Besar keuntungan
tersebut adalah selisih antara harga beli dengan harga jual surat berharga
tersebut.
3. Penjualan
saham
Artinya perusahaan melepas sejumlah
saham yang masih dimiliki untuk dijual kepada berbagai pihak. Hasil penjualan
saham ini dapat digunakan sebagai modal kerja.
4. Penjualan
aktiva tetap
Maksudnya yang dijual di sini aktiva
tetap yang kurang produktif atau masih menganggur. Hasil penjualan ini dapat
dijadikan uang kas atau piutang sebesar harga jual.
5. Penjualan
obligasi
Artinya perusahaan mengeluarkan
sejumlah obligasi untuk dijual kepada pihak lainnya.
6. Memperoleh
pinjaman
7. Dana
hibah dan
8. Sumber
lainnya
Dapat disimpulkan bahwa secara umum kenaikan dan
penurunan modal kerja disebabkan:
1. Adanya
kenaikan modal (penambahan modal pemilik atau laba)
2. Adanya
pengurangan aktiva tetap (penjualan aktiva tetap)
3. Adanya
penambahan utang
E.
Penggunaan
Modal Kerja
Penggunaan dana untuk
modal kerja dapat diperoleh dari kenaikan aktiva menurunnya passiva. Secara
umum dikatakan bahwa penggunaan modal kerja biasa dilakukan perusahaan untuk:
1. Pengeluaran
untuk gaji, upah, dan biaya operasi perusahaaan lainnya
2. Pengeluaran
untuk membeli bahan baku atau barang dagangan
3. Menutupi
kerugian akibat penjualan surat berharga
4. Pembentukan
dana
5. Pembelian
aktiva tetap (tanah, bangunan, kendaraan, mesin, dan lain-lain)
6. Pembayaran
utang jangka panjang (obligasi, hipotek, utang bank jangka panjang)
7. Pembelian
atau penarikan kembali saham yang beredar
8. Pengambilan
uang atau barang untuk kepentingan pribadi
dan,
9. Penggunaan
lainnya
Penggunaan modal kerja
diatas jelas akan mengakibatkan perubahan modal kerja, namun perubahan modal
kerja tergantung dari penggunaan modal kerja itu sendiri. Dalam praktiknya modal
kerja suatu perusahaan tidak akan berubah apabila terjadi:
1. Pembelian
barang dagangan dan bahan lainnya secara tunai
2. Pembelian
surat berharga secara tunai
3. Perubahan
bentuk piutang misalnya dari piutang dagang kepiutang wesel
F.
Laporan
Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
Laporan sumber dan
penggunaan modal kerja menggambarkan bagaimana perputaran modal kerja selama
periode tertentu. Laporan ini juga menunjukkan kinerja manajemen dalam
mengelola modal kerjanya. Dalam laporan penggunaan dan sumber modal kerja akan terlihat perubahan modal
kerja akan terlihat perubahan modal kerja yang dimiliki perusahaan.
Perubahan yang terjadi
dalam modal kerja harus dibuatkan laporannya yang kita sebut dengan nama
laporan perubahan modal kerja. Dalam praktiknya laporan perubahan modal kerja menggambarkan:
1. Posisi
modal kerja per periode
2. Perubahan
modal kerja
3. Komposisi
modal kerja
4. Jumlah
modal kerja yang berasal dari penjualan saham
5. Jumlah
modal kerja yang berasal dari utang jangka panjang
6. Jumlah
modal kerja yang digunakan untuk aktiva tetap
7. Jumlah
aktiva tetap yang telah dijual
8. Lainnya
Labels:
resume
Thanks for reading Resume Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja. Please share...!
0 Comment for "Resume Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja"